Tahun 2011 lalu, sebuah drama Korea bergenre musik dan komedi dengan judul “Dream
High” sedang menggila di kalangan remaja Indonesia. Drama ini mengisahkan perjuangan anak-anak sekolah musik menggapai cita-cita
menjadi seorang musisi. Terdapat seorang Go Hye Mi, pemeran utama meminta izin
kepada ayahnya untuk masuk ke sekolah musik KIRIN. Sang ayah melarangnya dan
menolaknya dengan kasar. Kemudian si anak mengatakan kepada ayahnya: “Ayah, ingat mathius 58:5, (dilarang menggunakan kekerasan).”
Dialog antara ayah dan
anak ini selain mempromosikan bible, juga seolah-olah kristen adalah agama
pembawa kasih sayang. Mengingat perkembangan agama kristen di korea saat ini sangatlah
pesat. Dalam kurun waktu 50 tahun, gereja terbesar di Korea Selatan yang
bernama Yoido Full Gospel kini memiliki anggota lebih dari 750.000 (tujuh ratus
lima puluh ribu) orang.[1]
Nah,
sebenarnya ada apa dibalik semuanya?
A.
Mengapa Begitu Tenar?
Setelah berakhirnya perang antara Korea Selatan dan Korea Utara pada tahun
1953, Korea Selatan mulai bangkit perlahan memperbaiki ekonomi negaranya. Diantara
usaha yang dilakukan dalam pertumbuhan ekonominya adalah ekspor budaya Korea
Selatan ke seluruh negara di Asia seperti film dan drama yang kemudian menjadi
sangat populer. Dengan begitu, perlahan Korea Selatan menjadi negara terkaya
pada dekade 1990-an dan berhasil naik ke tingkat negara industri dunia.[2]
Fenomena populernya kebudayaan Korea ke berbagai negara di dunia inilah
dinamakan dengan hallyu atau korean wave (gelombang korea). Istilah hallyu
dipopulerkan pertama kali oleh jurnalis asal Beijing, China pada tahun 1999[3] .
Fenomena demam korea ini merebak dan meluas yang akhirnya sampai ke Indonesia.
Awal dari masuknya budaya Korea ke Indonesia pada tahun 2002 dengan kemunculan dalam drama yang
ditayangkan oleh televisi swasta yang berjudul Endless Love yang
kemudian muncul berbagai drama, musik pop, atau budaya korea yang lainnya.[4]
Demam korea membawa masyarakat Indonesia, terutama kalangan remaja mengikuti
trend mereka dari 3f, yaitu fun,
fashion dan food. Bahkan,
mereka mengikuti, kesukaan dan gerak-gerik mereka.
Perlu diketahui bahwa kesuksesan
produk Korea menyebar di seluruh belahan dunia bukanlah kebetulan. Ini adalah by
design. Selain meningkatkan perekonomian
negaranya, tidak
ada misi lain selain menjerumuskan para penggemarnya –terutama umat Islam- kepada
keburukan yang nyata. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلَنْ
تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ
إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ
الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
(120)
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang hingga kamu mangikuti agama mereka.
Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar) dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
padamu, maka Allah tidak lagi menjadi penolong dan pelindung bagimu.” (Al-Baqarah:120)
Apa visi misi dibaliknya?
B.
Visi dan Misi dibalik Tenarnya Drama Korea
1.
Dekontruksi Akidah[5]
Seorang Muslim
Jika dijumpai hampir seluruh serial drama
korea mengandung musik yang dapat melalaikan manusia dari mengingat Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Penggemarnya bahkan dapat menangis tersedu-sedu saat
mendengarkan musik melebihi ketika mendengar firman-firman Allah.
Drama Korea bak serigala berbulu domba,
dikemas secara apik dan rapi tapi didalamnya mengandung banyak bahaya. Entah
bahaya dalam ideologi, pola pikir, kebisaaan dan budaya mereka.
Drama Korea juga
bisa melalaikan
seorang muslim dari sholat. Mereka
akan terburu-buru dalam shalatnya karena terbayang-bayang
rasa penasaran dengan episode selanjutnya dari drama Korea.[6]
Belum lagi remaja Indonesia yang menjadi
pengefans artis-artis Korea. Mereka meniru gaya hidup mereka mulai dari
pakaian, gaya rambut, atau accessories yang mereka pakai. Padahal bertasyabbuh
kepada mereka seperti dalam hadits:
مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barang siapa yang menyerupai
suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Dawud)
2.
Menyebarkan Ajaran Kristen
Tahun 2011 lalu, sebuah drama Korea bergenre
musik dengan judul “Dream High” sedang menggila di kalangan remaja Indonesia.
Film yang mengisahkan grup musik K-pop terdapat seorang Go Hye Mi, si pemeran
utama yang meminta izin kepada ayahnya untuk masuk ke sekolah musik KIRIN. Sang
ayah melarangnya dan menolaknya dengan kasar. Kemudian si anak mengatakan
kepada ayahnya: “Ayah, ingat mathius 58:5,
(dilarang menggunakan kekerasan).”
Dialog antara ayah dan anak ini selain mempromosikan bible, juga
seolah-olah kristen adalah agama pembawa kasih sayang. Mengingat perkembangan
agama kristen di korea sangatlah pesat. Dalam kurun waktu 50 tahun, gereja
terbesar di Korea Selatan yang bernama Yoido Full Gospel yang pada awalnya
hanya merupakan pertemuan yang dihadiri oleh lima orang saja di kediaman
seorang pastor di Korea Selatan, kini memiliki anggota lebih dari 750.000
(tujuh ratus lima puluh ribu) orang.
3.
Menyebarkan Paham Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yg modalnya (penanaman modalnya,
kegiatan industrinya) bersumber pd modal pribadi atau modal perusahaan swasta
dng ciri persaingan dl pasaran bebas.[7]
Serial drama BBF (Boys Before Flowers) yang
rilis pada awal tahun 2009 mengkisahkan Geum Jan Di, seorang gadis miskin dari
seorang tukang cuci baju yang berkesempatan bersekolah di SMA-nya orang-orang
kaya dan kemudian bertemu dengan Gu Jun Pyo (anak orang kaya pemilik perusahaan
besar Shin Wa) yang pada akhirnya terjadi cinta lokasi antara keduanya.
Karena orangtua Jun Pyo mengetahui hubungan
keduannya, Ibu Jun Pyo mengerahkan segala cara agar si kaya Jun Pyo tidak
berhubungan dengan si miskin Jan Di karena dianggap tidak pantas menjadi
pendamping hidup si pewaris perusahaan, Jun Pyo. Dengan begitu sangat tampaklah
kesenjangan antara si kaya dan si miskin.[8]
Dari sinilah ideologi kapitalis yang mereka emban tampak. Pemilik modal-lah
(banyak uang) yang bisa bertahan hidup dan menguasai dunia. Sementara si miskin
akan semakin terpuruk.
4.
Menyebarkan Ideologi Korea Yaitu Komunis
Dalam drama The King 2 Hearts yang
mengkisahkan seorang raja muda Lee Jae Ha menikahi seorang gadis Korea Utara,
Kim Hang Ah. Saat itu perpolitikan Korea Selatan dan Korea Utara sangatlah
rentan dan saling berperang satu sama lain.
Dalam setting drama pemerintahan Korea Utara
yang memang menganut paham sosialis komunis banyak ditemui simbol-simbol
komunis seperti lambang palu arit dan bintang berlatar bendera berwarna merah
juga dalam dokumen-dokumen mereka.
Sudah jelas jika komunis adalah ideologi anti
tuhan. Tidak meyakini keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.[9]
5.
Menyebarkan Paham Liberalisme
Liberalisme adalah aliran ketatanegaraan dan
ekonomi yg menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan
berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur)[10].
Dengan kata lain, ia merupakan suatu ideologi yang selalu berusaha dan berjuang
menuju kebebasan.
Banyak drama korea yang hampir sebagian besar
kisahnya menceritakan kehidupan bebas antara laki-laki dan perempuan. Seperti
perselingkuhan, hamil di luar nikah, anak hasil hubungan gelap, pacaran dan
lain sebagainya.
Misalnya saja dalam drama The Heirs
terdapat pemeran utamanya, Kim Tan yang merupakan anak dari pimpinan perusahaan
raksasa Jeguk yang ternyata merupakan anak hasil hubungan pimpinan tersebut
dengan selirnya.
6.
Menyebarkan Paham Sekularisme
Sekularisme adalah paham atau pandangan yg berpendirian bahwa moralitas tidak perlu
didasarkan pd ajaran agama[11]. Para penganut agama masih meyakini adanya
agama tapi agama hanya sebatas hubungan ritual antara manusia dengan tuhannya. Agama
tidak ikut campur dalam mengurus kehidupan dunianya. Meskipun sebenarnya dalam
agama tersebut terdapat aturan bergaul dengan manusia. Tapi tidak dipakai.
Hal ini sering dijumpai hampir di semua serial
drama Korea. Mereka bebas hidup ala mereka tanpa aturan agama. Minum-minuman
keras, seks bebas, musik yang melalaikan, dan hal-hal yang lain tanpa
memperhatikan norma agama.
7.
Menyebarkan Budaya Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau
menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar
dan berkelanjutan.[12]
Hal ini juga sering didapatkan di semua serial
drama korea yang mana para artis pemainnya dengan budaya hedonismenya
mengenakan pakaian, aksesori, fashion, gadget yang berganti-ganti
tanpa batas.
Hal ini memberikan imbas kepada para
penggemarnya untuk selalu mengikuti tren food, fun, fashion-nya mereka dan
berpengaruh dalam pola pikir dan gaya hidupnya sehari-hari.
8.
Menyebarkan Budaya Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi
bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin
menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.[13]
Hampir seluruh drama korea menggambarkan
kehidupan yang hedonis. Diantaranya dalam drama High School Love On
dengan pemeran utama Lee Seul Bi, saat temannya, Lee Ye Na ditelpon ibunya menyuruhnya
pulang untuk berlatih golf dengan imbalan
ia akan dibelikan tas yang ia inginkan. Padahal saat itu ia sedang ‘sakit’.
Dalam drama ini menunjukkan bahwa harta adalah
tolak ukur kebahagiaan seseorang. Ia akan mengeluarkan hartanya agar seseorang bahagia
dan mengikuti kemauannya.
9.
Menyimpan Simbol Yahudi
Kehadiran grup Boyband Super Junior
asal Korea Selatan ke Indonesia dalam konsernya tanggal 27 april 2012 yang
membuat para penggemar Korea girang. Tetapi di balik konsernya menyimpan
simbol-simbol yahudi yang tak disadari oleh para remaja, khususnya remaja
Islam.
Diantaranya, didapati koreografi mereka yaitu
tangan yang membentuk angka 666 yang merupakan simbol yahudi.
Kemudian simbol mata satu
di lagu “Mr. Simple” dan “Sorry Sorry” yang merupakan simbol
yahudi dan lain sebagainya.[14]
10.
Menyebarkan Simbol Iluminati[15]
Dalam drama Korea Descendant of The Sun (DoTS) episode 5 dan 6 saat pemain Kang Mo Yeon akan
jatuh ke tebing. Simbol itu muncul. Kemudian pemain Kang Mo Yeon berhenti di
ujung tebing antara hidup dan mati. Simbol ini nampak dalam beberapa detik dan
sangat jelas.
Hal ini menggambarkan bahwa disaat diambang
kematian “ialah” yang menyelamatkan dan menolongnya. Gambar mata satu itulah
simbol iluminati yang memang bukan islam.
Dan ini ada di episode 6 Itu mata Song Joong Kinya cuma 1. Simbol kecil di bawah topi itu
pentagram, simbol illuminati juga.[16]
C.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa dibalik tenarnya
drama Korea ternyata menyimpan visi dan misi dan penyimpangan-penyimpangan
dalam syari’at tanpa kita sadari. Gelombang Korea atau Hallyu berpengaruh besar
dalam dekadensi moral dan dekontruksi akidah umat islam. Untuk itu kita perlu menyadarinya sejak dini
agar terhindar dari hal-hal yang menyeleweng dari syari’at islam.
‘Ala kulli haal, penulis disini mengingatkan kepada kaum muslimin dan juga kepada saya
khususnya. Mari rapatkan barisan, benteng diri kita dari virus globalisasi barat
yang dapat menghapus nilai-nilai ajaran agama islam. Ambil yang positif dan buang
yang negatif. Salam Semangat! Wallahu a’lam bisshawab.
[1] http://www.hidayatullah.com/redaksi/surat-pembaca/read/2012/05/22/1398/misi-terselubung-dibalik-fenomena-k-lovers.html diakses pada tanggal 7 September 2016 pada jam 23:20
[2] http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/08/hi_mareta_korean_waves_japan%20(08-30-13-07-25-40).pdf diakses pada 1 september 2016 pada jam 00:40
[3] http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/08/hi_mareta_korean_waves_japan%20(08-30-13-07-25-40).pdf diakses pada 6 September 2016 pada jam 22:21
[5] kepercayaan
dasar; keyakinan pokok. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka), hlm: 20.
[6] http://jesmanmarinda.mywapblog.com/tinjauan-sejarah-film-korea-dan-budaya-k.xhtml 29 Agustus 2016 pada pukul 15:54
[7] Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka),
hlm:
[8] https://www.facebook.com/notes/cynthia-pratama-putri/tinjauan-ideologis-drama-korea-si-negeri-ginseng/10151515100772745/ di akses pada 29 agustus 2016 pada jam 14:59
[9] http://www.manhajul-anbiya.net/komunisme-anti-agama-anti-tuhan/ diakses pada 6 September 2016 pada jam 22:58
[10] Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), hlm: 669
[11] Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka),
hlm: 1015
[14] https://www.islampos.com/ada-simbol-simbol-yahudi-di-balik-suju-17687/ diakses pada 27 Agustus 16 pada jam 24.15.
[15]
Illuminati (bentuk plural dari bahasa Latin illuminatus,
"tercerahkan") adalah nama yang diberikan kepada beberapa kelompok,
baik yang nyata (historis) maupun fiktif. Secara historis, nama ini merujuk
pada Illuminati Bavaria, sebuah kelompok rahasia pada Zaman Pencerahan yang
didirikan pada tanggal 1 Mei tahun 1776. https://id.wikipedia.org/wiki/Illuminati diakses pada tanggal 27
Agustus 2016 pada jam 24:52
[16] https://ceritanyamira.wordpress.com/2016/03/11/illuminati-di-drama-korea/ diakses pada 28 Agustus 2016 pada jam 01:16